Kamis, 21 Agustus 2014

Kebun Teh Kayu Aro

Kebun teh Kayu Aro merupakan kebun teh terluas di dunia. Kebun teh ini didirikan tahun 1925 oleh perusahaan milik Belanda, NV. Namlodse Venotchaaf Handle Veriniging Amsterdam. Penanaman pertama dimulai pada tahun 1929 dan pabriknya baru berdiri pada tahun 1932. Sejak mulai dibuka, teh yang dihasilkan adalah teh hitam yangmenjadi salah satu teh hitam terbaik di dunia. 
Saat ini, teh kayu aro dinikmati oleh para bangsawan Inggris, termasuk Ratu Elizabeth sendiri. Di pasar dunia, kompetitor terberat produk kayu aro adalah teh darjeeling yang ditanam kolonialis Inggris di lereng-lereng Himalaya, Bengal Barat, India Utara. Darjeeling adalah nama sebuah distrik di India yang namanya sudah dipatenkan Komisi Teh India.
Setelah Belanda keluar dari Indonesia, kebun teh ini di kelola oleh PTP Nusantara VI (Persero). Perkebunan ini mempunyai bukit-bukit kecil dalam jumlah banyak. Jalan tanah dan berbatu membelah-belah hamparan tenaman teh. Seruas jalan beraspal halus melintas di tengahnya yang menghubungkan kota Sungaipenuh (Propinsi Jambi) denan kota Solok (Sumatera Barat)
Perkebunan ini berada pada ketinggian antara 1.401 sampai 1.715 dari permukaan laut. Luasnya 2.474.69 Ha, dan masih akan ditanami. Inilah yang menjadikannya mempunyai gelar kebun tertinggi dan terluas di dunia. Memperkerjakan sebanyak 2574 orang yang terdiri dari pemetik dan perawatan. Kemampuan produksinya, paling tinggi tercatat tahun 1998, yaitu 5.776.052 kg, tahun 1999 merosot menjadi 5.480.825 kg.


 

Mengapa sampai teh Kayu Aro begitu terkenal di Eropa, Sahriza, Kepala Bagian Umum, PTP VI, mengatakan tanaman teh diperlakukan dengan baik. Dirawat seperti orang merawat tanaman hias di halaman rumah. Saban hari diperhatikan dan dirawat. “Memetiknya tidak boleh sembarangan. Jangan diremas atau pakai sabit. Daun yang dipetik dengan standar tertentu dan harus seragam,” kata Sahriza. 

Sumber: Google








Tidak ada komentar:

Posting Komentar